Aceh Utara – Banyaknya informasi yang beredar dikalangan masyarakat terkait dugaan praktik peredaran Bahan Bakar Minyak (BBM) oplosan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) menjadi perhatian publik sejak beberapa pekan terakhir.
Menanggapi persoalan itu, Satreskrim Polres Aceh Utara melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah SPBU yang berada diwilayah hukum Polres Aceh Utara, Senin (10/3) kemarin.
Kapolres Aceh Utara AKBP Nanang Indra Bakti, SH, S.I.K, melalui Kasat Reskrim AKP Dr Bustani, SH, MH, M.S.M mengatakan, sidak yang dilakukan di sejumlah SPBU bertujuan untuk memastikan kualitas dan volume BBM sudah sesuai yang ditentukan oleh Pertamina.
“Pemeriksaan kualitas dan volume BBM disetiap pompa SPBU dengan menggunakan hydrometer dan thermo-hydrometer,” ungkapnya.
Personel Satreskrim juga melakukan pemeriksaan secara teliti untuk mengukur density dan suhu BBM.
“Pemeriksaan itu sangat penting dilakukan, guna untuk memastikan kualitas BBM aman digunakan oleh masyarakat, khususnya pada Ramadahan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H mendatang,” sebut Dr Bustani.
Ia juga menambahkan, kepolisian juga ingin memastikan bahwa volume BBM yang diberikan sesuai dengan standar dan tidak ada kecurangan dalam distribusinya. Ini merupakan bagian dari upaya perlindungan konsumen.
Lebih lanjut, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Pertamina serta mengingatkan para pengusaha SPBU yang tergabung dalam Ikatan SPBU Nusantara (Iswana) untuk memberikan contoh nyata mengenai perbedaan antara Pertalite dan Pertamax.
Hal ini mencakup aspek warna, bentuk, dan ciri khas masing-masing jenis BBM, sehingga masyarakat dapat mengenali dan memastikan mutu bahan bakar yang mereka gunakan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah.
Selain itu, AKP Bustani mengimbau kepada seluruh pengusaha SPBU agar tidak bermain-main dengan BBM subsidi dari pemerintah. Ia menegaskan bahwa Sat Reskrim Polres Aceh Utara akan terus melakukan pengawasan ketat dari hulu ke hilir guna mencegah segala bentuk penyalahgunaan BBM.(Red)
