Aceh Utara – Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek RI Prof Dr Nunuk Suryani, M.Pd berkunjung ke Kabupaten Aceh Utara untuk memantau perkembangan dunia pendidikan di wilayah itu, Selasa (15/8).
Berdasarkan agenda yang diterbitkan oleh Disdikbud Aceh Utara, kegiatan pertama yang dilakukan oleh Prof Dr Nunuk Suryani, M.Pd yaitu melounching kegiatan pencegahan Stunting dengan cara membagikan makanan tambahan dan bergizi kepada siswa yang berlangsung di SMPN 1 Syamtalira Bayu, Aceh Utara.
Kegiatan itu juga diikuti secara serentak oleh sebanyak 507 sekolah SMP dan SD baik negeri maupun swasta di Kabupaten Aceh Utara melalui aplikasi Zoom Meeting.
“Pemberian makanan tambahan bergizi dan seimbang kepada siswa SMP dan SD salah upaya pemerintah untuk mencegah stunting, kurang gizi dan obesitas,” ungkap Prof Dr Nunuk Suryani.
Selain itu, Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) bertujuan untuk memperbaiki asupan gizi, memperbaiki ketahanan fisik, meningkatkan kehadiran dan minat belajar, meningkatkan kesukaan akan makanan daerah yang bergizi, memperbaiki perilaku bersih dan sehat, termasuk kebiasaan makan yang sehat, meningkatkan partisipasi masyarakat dan menambah pendapatan masyarakat melalui peningkatan penggunaan produksi setempat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara, Jamaluddin, S.Sos, M.Pd mengatakan, kegiatan pemberian makanan tambahan bergizi kepada siswa, selain untuk memperbaiki ketahanan fisik juga memperbaiki karakter dan kemampuan belajar siswa sesuai kebutuhan dan perkembangan anak.
Usai melakukan lounching kegiatan pencegahan stunting, Dirjen GTK Prof Dr Nunuk Suryani langsung menuju ke SDN 1 Syamtalira Bayu untuk memberikan arahan dan bimbingan dengan guru- guru penggerak tentang pentingnya program guru penggerak terhadap berbagai manfaat positif bagi pesertanya.
Pada kesempatan itu, Prof Dr Nunuk Suryani menjelaskan 7 manfaat Program Guru Penggerak bagi pendidik yaitu, untuk mengembangkan kompetensi dalam lokakarya bersama, meningkatkan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran yang berpusat pada murid, pengalaman belajar mandiri dan kelompok terbimbing, terstruktur dan menyenangkan, pengalaman belajar bersama dengan rekan guru lain yang sama-sama lolos seleksi program guru penggerak.
Selanjutnya, pengalaman mendapatkan bimbingan/mentoring dari pengajar praktik (pendamping) pendidikan guru penggerak, mendapatkan komunitas belajar baru serta mendapatkan sertifikat pendidikan 306 JP dan Piagam Guru Penggerak.
Usai memberikan arahan dan bimbingan kepada guru penggerak, Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd, menuju ke Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) untuk melakukan pertemuan dengan jajaran dari lembaga pendidikan tinggi seperti Rektor IAIN Lhokseumawe, Direktur PNL, Polres Lhokseumawe dan jajaran Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Bank Aceh.
Pertemuan juga dilakukan dengan Guru Penggerak Angkatan I = 68 Orang, Angkatan II = 17 Orang, Angkatan IV = 98 Orang, Angkatan VII = 37 Orang. Kepala Sekolah Penggerak 30 sekolah, Kepala TK Negeri 48 Sekolah, Kepala SD 366 Sekolah, Kepala SMP 141 Sekolah, Kepala SMA, SMK, dan SLB 86 sekolah, serta Pengawas Sekolah Jenjang SD, SMP, SMA, dan Unsur Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara dan Dinas Pendidikan Aceh.
Dalam pertemuan itu, juga dihadiri oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh Wilayah III Drs. Ahmad Jamani, M.Pd beserta jajarannya.
Kegiatan di Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) turut menampilkan Tarian Koh Pade persembahan dari SDN 1 Nisam dan Tarian Wonderland Indonesia persembahan dari SDN 8 Cot Girek, Aceh Utara. (Adv)