Aceh Utara – Guna untuk menjaga hubungan baik dan ajang silaturrahmi, Manajemen PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) bertemu dengan Muspika, alim ulama serta tokoh masyarakat di Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Selasa (27/2).
Dalam silaturrahmi itu, manajemen PT PIM dipimpin langsung oleh Komisaris Utama PIM Marzuki Daud, Direktur Operasi & Produksi Jaka Kirwanto, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Eko Setyo Nugroho, SVP Sekper & Tata Kelola Maimun, VP TJSL & Humas Zulhadi, AVP Humas Dedi Ikhsan serta beberapa staf lainnya.
Usai bertemu dengan jajaran Muspika Dewantara, petinggi PT PIM itu bersilaturrahmi dengan Waled Jala (Alim Ulama Dewantara), Waled Lah (Tokoh Masyarakat Dewantara) serta sejumlah tokoh masyarakat setempat.
Dalam kunjungan ini juga membahas isu-isu terkini yang berkembang di masyarakat, terutama terkait dengan perayaan HUT PIM Ke-42 Tahun yang bersamaan dengan kegiatan keagamaan di lingkungan sekitar sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi sebagian masyarakat lingkungan.
Jaka Kirwanto, Direktur Operasi & Produksi PIM menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi saat ini.
“Mewakili Manajemen Pupuk Iskandar Muda (PIM) dengan rendah hati kami ingin menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat di Dewantara,” ucap Jaka Kirwanto.
Sebagai tanggapan atas masalah ini, kami akan lebih berhati-hati dalam merencanakan dan menjadwalkan acara-acara di masa mendatang.
“Sekaligus akan memastikan dan menyelaraskan agenda perusahaan dengan nilai-nilai agama dan kearifan lokal di masyarakat dan persoalan serupa tidak akan terjadi lagi,” kata Direktur Operasi & Produksi PIM itu.
Jaka menyampaikan bahwa pihaknya akan terbuka untuk berkoordinasi dan menerima masukan serta saran dari Muspika, Tokoh Masyarakat, Alim Ulama, dan masyarakat sehingga perusahaan dapat terus meningkatkan pelayanan dan keterlibatan dalam komunitas.
“Sekali lagi, kami mengucapkan permohonan maaf yang tulus kepada seluruh masyarakat atas ketidaknyamanan ini. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kesadaran kami terhadap kaerifan lokal, keragaman budaya dan nilai-nilai agama serta untuk menjadi mitra yang lebih baik dalam membangun hubungan yang harmonis dan saling menghormati,” tutup Jaka.(Red)