Maskapai Baru Indonesia Airlines Asal Singapura Siap Mengudara, Pemiliknya Orang Aceh

Ini penampakan maskapai Indonesia Airlines asal Singapura
banner 120x600
banner 468x60

Jakarta – Indonesia Airlines yang merupakan sebuah maskapai baru dari perusahaan Singapura bakal segera mengudara di Indonesia.

Indonesia Airlines merupakan maskapai penerbangan milik Calypte Holding Pte. Ltd., perusahaan pengembang Energi Terbarukan, Penerbangan, dan Pertanian yang berkantor pusat di Singapura.

banner 325x300

Perusahaan tersebut meresmikan Indonesia Airlines Group pada 7 Maret 2025 dengan mendaftarkan melalui notaris. Nantinya maskapai ini akan berbasis di Bandara Udara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, Banten.

Mengutip laman resmi Calypte, sosok di balik berdirinya Indonesia Airlines ialah Iskandar yang disebut sebagai “The Founder”. Saat ini dirinya tercatat menduduki jabatan sebagai CEO dan Ketua Eksekutif Calypte Holding Pte. Ltd.

Dia merupakan seorang entrepreneur asli Indonesia meskipun mengoperasikan perusahaan di Singapura.

CEO dan Ketua Eksekutif Calypte Holding
Pte. Ltd, Iskandar

Mengutip berbagai sumber, Iskandar lahir di Bireuen, Aceh pada 7 April 1983. Dia menempuh pendidikan tinggi di Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh.

Sebelum mendirikan usaha sendiri, dia sempat bekerja di Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias, hingga kemudian melanjutkan berkarier di PLN pada 2006-2009.

Iskandar selanjutnya sempat menjadi bankir, bekerja di beberapa bank dan juga perusahaan asuransi, yang mempertemukannya dengan nasabah yang ahli dengan bidang kelistrikan di Aceh, yang membuka jalannya membuka usaha di bidang kelistrikan.

Bersama nasabah tersebut, dia mempelajari tentang bisnis kelistrikan, bagaimana mengoperasikan bisnisnya dan cara investasinya.

Pada 2015, dia memutuskan hengkang dari kariernya di dunia perbankan dan mulai mengembangkan proyek kelistrikan di Indonesia bersama investor dari beberapa negara.

Dari sana dia berhasil mengembangkan bisnisnya. Pada 2017, dia kemudian memutuskan mendirikan perusahaan kelistrikan sendiri menggunakan modal yang dia kumpulkan selama bekerja di bank.

Sayangnya, bisnis tersebut tidak berjalan selancar bisnis sebelumnya. Dan akan berkiprah di perusahaan penerbangan di Indonesia.(Red)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *