Lhokseumawe – Untuk mewujudkan program “Kota Adipura” Pemko Lhokseumawe beserta instansi terkait lainnya melakukan penanaman sebanyak 2000 bantang mangrove di pesisir pantai serta membentuk “Kampung Iklim”.
Untuk keberhasilan program itu, Pj Walikota Lhokseumawe, A Hanan SP, MM telah menginisiasi kegiatan strategis lingkungan dengan melibatkan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Aceh serta berkolaborasi dengan TNI-Polri.
“Program strategis lingkungan merupakan komitmen bersama dalam upaya pelestarian lingkungan dan pengelolaan sampah di Kota Lhokseumawe,” ungkap Pj Walikota Lhokseumawe A Hanan, Selasa (6/2).
Menurutnya, penanaman 3000 batang mangrove di Waduk Pusong menjadi simbol penghijauan untuk melindungi lingkungan pesisir di seputaran waduk.
Selain itu, penanaman mangrove bukan hanya bertujuan untuk pelestarian lingkungan, tetapi juga implementasi dan aksi nyata untuk mengembalikan wajah Kota Lhokseumawe menjadi asri.
“Saat ini Lhokseumawe sudah memenuhi 30 peran penghijauan serta kita akan tambah lagi vegetasi mangrove,” ungkap Pj Walikota.
Sedangkan program “Kampung Iklim”, Pj Walikota Lhokseumawe mengharapkan peran serta dari seluruh masyarakat Lhokseumawe dalam menjaga kebersihan yang dimulai dari rumah masing-masing.
“Program Kampung Iklim (Proklim) ini layaknya kontes, nanti akan dilakukan penilaian seperti pengelolaan sampah dan lingkungan di desa, nilai tersebut sangat besar perannya dalam mewujudkan Lhokseumawe sebagai Kota Adipura,” tutup Pj Walikota Lhokseumawe, A Hanan, SP, MM (Red).
