Banda Aceh – Maskapai penerbangan Citilink sudah empat bulan terakhir tidak melayani rute penerbangan reguler dari dan ke Aceh.
Pernyataan itu disampaikan General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Setiyo Pramono.
“Itu sudah berlangsung sejak empat bulan yang lalu,” ujar Setiyo Pramono, Senin, (30/6).
Menurutnya, penghentian sementara layanan penerbangan reguler tersebut diduga berkaitan dengan pengurangan jumlah armada maskapai Citilink.
Informasi itu diperoleh pihak Angkasa Pura dari internal maskapai yang berada di bawah naungan Garuda Indonesia tersebut.
“Citilink kemungkinan memfokuskan operasional armadanya untuk melayani penerbangan di wilayah timur Indonesia,” kata Setiyo.
Meski demikian, Citilink masih membuka layanan penerbangan carter atau sewaan dari dan ke Aceh.
Namun, selama periode musim haji, maskapai tersebut sempat menghentikan seluruh operasionalnya.
“Untuk sementara, penerbangan reguler dari dan ke Aceh memang tampaknya sedang di-hold oleh mereka,” ucapnya.
Saat ini, terdapat empat maskapai yang melayani penerbangan domestik dari dan ke Bandara Internasional SIM, yaitu Garuda Indonesia, Super Air Jet, Batik Air, dan Pelita Air.
Sementara itu, untuk rute internasional, penerbangan dilayani oleh Air Asia, Super Air Jet, dan Firefly. (Red)
