Divonis Penjara Seumur Hidup, 2 Oknum Anggota TNI Terdakwa Kurir Sabu Menangis Histeris

Sertu Yalpin Tarjun terdakwa kurir sabu saat divonis penjara seumur hidup. (Foto/Ist)
banner 120x600
banner 468x60

Sumut,Relasi.News – Sertu Yalpin Tarjun dan Pratu Rian Hermawan anggota TNI terdakwa kasus narkotika divonis penjara seumur hidup atas perkara 75 kilogram sabu dan 40.000 butir pil ekstasi. Kedua terdakwa menangis histeris usai vonis yang dibacakan Majelis hakim di Pengadilan Militer 1-02 Medan, Sumatera Utara, Senin (29/5).

“Selain itu, Sertu Yalpin Tarjun dan Pratu Rian Hermawan dikenakan pidana tambahan dipecat dari dinas militer TNI,” ujar Hakim Ketua Kolonel Chk Asril Siagian.

banner 325x300

Majelis hakim menilai kedua terdakwa melanggar Pasal 114 ayat (1) juncto ayat (2) Undang-undang No 35 Tahun 2009 tentang narkotika. Keduanya dinilai secara bersama-sama menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar atau menyerahkan narkotika yaitu 75 kilogram sabu dan 40.000 butir pil ekstasi.

“Hal yang memberatkan kepada kedua terdakwa mengantar narkotika jenis sabu-sabu maupun ekstasi dengan tidak mendukung program pemerintah dalam memerangi narkotika untuk menyelamati anak bangsa. Selain itu, pimpinan TNI juga melarang karena merusak jiwa, mental anak bangsa,” ujarnya.

Ditambahkan Asril, sebanyak 75 kg sabu dan 40.000 butir ekstasi merupakan jumlah yang sangat besar. Hal ini dapat merusak keberlangsungan anak bangsa, kedua terdakwa sudah pernah mengantarkan sabu seberat 7 kg, para terdakwa tidak menghiraukan lagi nilai-nilai yang sumpah majelis dan Sapta Marga dalam mematuhi peraturan pimpinan dan mengabaikannya.

“Sedangkan hal yang meringankan kedua terdakwa berterus terang, mengakui kesalahan, dan pernah mengajukan diri dalam tugas operasi di NKRI,” kata Asril.

Adapun barang bukti telah disita dan dirampas negara untuk dimusnahkan. Setelah amar putusan, majelis hakim memberikan hak kepada oditur, kedua terdakwa maupun penasihat hukum (PH) untuk pikir-pikir, banding maupun menerima putusan selama tujuh hari.

ertu Yalpin menyebut akan pikir-pikir selama tujuh hari, sementara Pratu Rian melakukan banding dalam putusan. Sedangkan oditur melakukan pikir-pikir dalam putusan.

Sekadar informasi, putusan ini lebih ringan dari oditur Mayor Chk R Panjaitan. Saat tuntutan, kedua terdakwa dituntut dengan hukuman pidana mati.(*)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *