Jakarta – Pasukan Rusia menyebut telah merebut kembali kendali dua desa di wilayah Kursk baratnya dari Ukraina pada Senin (16/9). Kabar ini disampaikan melalui laporan Kementerian Pertahanan Rusia.
Laporan tersebut, yang dikutip Reuters, menyebut pasukan Rusia telah merebut kembali permukiman Uspenovka dan Borki. Keduanya terletak sekitar 12 mil (20 km) terpisah di perbatasan dengan wilayah Sumy di Ukraina. Hingga kini, laporan tersebut belum dapat diverifikasi secara independen.
Seorang komandan senior Rusia dan blogger perang pro-Kremlin mengatakan minggu lalu bahwa Rusia telah memulihkan kendali atas sekitar 10 permukiman di wilayah tersebut.
Pasukan Rusia telah memerangi pasukan Ukraina di wilayah Kursk sejak 6 Agustus, ketika Kyiv mengejutkan Moskow dengan serangan asing terbesar di tanah Rusia sejak Perang Dunia Kedua.
Ukraina mengatakan pasukannya menguasai sekitar 100 desa di Kursk di wilayah seluas lebih dari 1.300 km persegi (500 mil persegi), yang dibantah oleh sumber-sumber Rusia.
Gubernur wilayah Kursk, Alexei Smirnov, pada Senin memerintahkan evakuasi permukiman di dua distrik yang terletak dalam jarak 15 km (9 mil) dari perbatasan Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang berbicara dalam pidato video malam harinya pada Senin, mengatakan bahwa ia telah membahas situasi di Kursk dengan komandan tertinggi Oleksandr Syrskyi “dan setiap hari kami bertindak sesuai rencana”.
Zelensky juga mengatakan Syrskyi memberikan rincian tentang lambatnya kemajuan pasukan Rusia di Ukraina timur, khususnya di jalur kereta api dan pusat logistik Pokrovsk.
Ia mengatakan 100 pertempuran telah terjadi dalam 24 jam terakhir di garis depan timur, dengan pertempuran terberat terjadi di sektor Pokrovsk dan Kurakhove. Merebut Pokrovsk akan menjadi langkah maju menuju tujuan Rusia untuk merebut seluruh wilayah Donetsk.
Zelensky mengatakan pada hari Jumat bahwa serangan Ukraina ke Kursk telah memperlambat pasukan Rusia di Ukraina timur.
Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan serangan Kursk telah terbukti mengalihkan perhatian Kyiv di garis depan timur, melemahkan pertahanannya di sana.(Red/CNBC Indonesia).