Rudal Houthi Sukses Tembus Israel, Bos Hamas Blak-blakan Bilang Begini

Pimpinan Hamas Yahya Sinwar saat berada di Jalur Gaza
banner 120x600
banner 468x60

Jakarta – Pimpinan Hamas Yahya Sinwar memberi selamat kepada kelompok Houthi Yaman atas serangan rudalnya terhadap Israel selama akhir pekan. Seperti dilaporkan TV Houthi Al-Massirah, Sinwar menyebut hal ini merupakan pesan kepada musuh mereka.

“Saya mengucapkan selamat atas keberhasilan Anda dalam mencapai kedalaman entitas musuh,” kata Sinwar dalam surat kepada pemimpin Houthi Abdel-Malek al-Houthi, seperti dikutip Reuters, Selasa (17/9).

banner 325x300

Kepala Hamas itu kemudian mengatakan bahwa rencana Israel untuk menetralisir kelompok militan tersebut telah gagal. Sinwar sendiri memimpin Hamas yang didukung Iran dalam perang melawan Israel di Jalur Gaza, yang kini telah memasuki bulan ke-12.

“Saya jamin bahwa perlawanannya baik-baik saja. Kami telah mempersiapkan diri untuk bertempur dalam pertempuran panjang yang melelahkan,” katanya.

Houthi yang bersekutu dengan Iran, yang menguasai Yaman utara, mencapai Israel tengah dengan rudal pada Minggu (15/9) untuk pertama kalinya.

Seorang pejabat militer Israel mengatakan rudal itu terkena pencegat dan pecah di udara. Potongan rudal mendarat di ladang dan dekat stasiun kereta api. Tidak ada korban langsung tetapi sembilan orang terluka ringan saat mencari perlindungan.

Houthi kemudian menerbitkan video berdurasi hampir dua menit pada Senin soal rudal “hipersonik” Palestine 2 yang diluncurkan dalam serangan hari Minggu terhadap Israel. Kata “hipersonik” ditulis di sisi rudal dengan huruf merah.

Video kelompok Yaman itu mengatakan jangkauan rudal itu adalah 2.150 km (1.342 mil), dengan kecepatan hingga Mach 16, yang berarti 16 kali kecepatan suara.

Meskipun rudal balistik dapat melaju lebih cepat daripada kecepatan suara, senjata hipersonik melaju lebih dari lima kali kecepatan suara dan sangat mudah bermanuver, sehingga membantunya menghindari intersepsi.

“Ia memiliki kemampuan tinggi untuk bermanuver melampaui sistem pertahanan udara terbaru dan terkuat di dunia, termasuk Iron Dome,” kata kelompok itu.

Amerika Serikat tampaknya mengabaikan klaim Houthi bahwa mereka menembakkan rudal hipersonik yang sulit dicegat, dan Iran, pendukung militernya, membantah telah mentransfer rudal hipersonik apa pun ke negara tersebut.

Di sisi lain, Pentagon mengatakan telah menyimpulkan bahwa Houthi menembakkan rudal balistik ke Israel. Jika Houthi memang memiliki rudal hipersonik, itu akan menjadi pertama kalinya bagi para pejuang gunung itu lebih dikenal karena serangannya yang berani daripada kecakapan teknologinya.

Serangan terbaru Houthi, dan ancaman pembalasan Israel, menjadi pengingat bagaimana perang yang hampir berlangsung setahun di Gaza antara Hamas dan Israel masih dapat meluas menjadi konflik regional besar-besaran, meskipun ada upaya AS untuk mengatasi krisis tersebut.(Red/CNBC Indonesia)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *